Tentang Institut Teknologi Yogyakarta
Keberadaan Institut Teknologi Yogyakarta tidak bisa terpisahkan
dengan pendirian Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) YLH yang telah
berdiri dan beroperasional sejak tahun 1983.
Lahirnya Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan “Yayasan Lingkungan Hidup”
(STTL “YLH”) Yogyakarta diilhami oleh tutur bermakna (falsafah) Jawa
“Mamayu Hayuning Bawono” (mamayu = payu, payung; hayuning = ayu, cantik;
bawono = biosfer, bumi). Falsafah tersebut dapat diartikan bahwa bumi
tempat kita hidup dan bernaung harus selalu “dipayungi”, dilindungi,
dipelihara, dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh agar tetap lestari
dan “ayu”, terhindar dari kerusakan-kerusakan.
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi oleh semangat
“Hing Ngarso Sung Tulodho Hing Madya Mangun Karso” , KRT. Ir.
Tjokrokusumo (almarhum) yang juga sebagai seorang Pejuang Kemerdekaan RI
, mempelopori berdirinya STTL “YLH”. STTL bernaung di bawah “Yayasan
Lingkungan Hidup” (YLH) yang saat ini diketuai oleh Sri Paduka Paku Alam
IX, yang juga sebagai Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam perjalanannya yang cukup panjang dan banyak hambatan, STTL
“YLH” memperoleh status “Terdaftar” pada tahun 1988 dengan terbitnya SK
Mendikbud Nomor : 045/0/1988 tanggal 28 Januari 1988. Selanjutnya pada
tahun 1993 dengan terbitnya SK Dirjen DIKTI nomor : 232/DIKTI/Kep/1993
tanggal 1 Mei 1993, status STTL “YLH” berubah menjadi “Diakui” .
Lima tahun kemudian, dengan segala upaya peningkatan oleh semua unsur
baik penyelenggara maupun pengelola, berdasarkan Surat Keputusan Badan
Akreditasi Nasional (SK BAN) Nomor : 002/BAN-PT/Ak-II/XII/1998 tanggal
22 Desember 1998, STTL “YLH” memperoleh status “Terakreditasi” dengan
peringkat “C”. Sejak saat itu STTL “YLH” berhak mengelola program
pendidikannya / program studi secara mandiri selama sedikitnya tiga
tahun, yang selanjutnya diberi kesempatan untuk memperbaiki peringkat
akreditasinya.
Dengan telah memperoleh status “Terakreditasi” ini bukan berarti STTL
“YLH” berpuas diri, tetapi justru sebaliknya. Hal tersebut merupakan
sebuah tantangan untuk dapat meningkatkan peringkatnya. Dengan kerja
keras dan berbagai upaya peningkatan baik perangkat keras maupun
perangkat lunaknya, akhirnya membuahkan hasil dengan terbitnya SK BAN
nomor : 002/BAN-PT/Ak-V/S1/III/2002 tanggal 8 Maret 2002, STTL “YLH”
berstatus “Terakreditasi” dengan peringkat “B” . Saat ini STTL ”YLH”
sedang menyusun ”Borang Akreditasi” yang segera akan disampaikan ke
Badan Akreditasi Nasional (BAN) untuk evaluasi menuju ke peringkat
akreditasi “A” yang merupakan suatu peringkat akreditasi tertinggi.
STTL “YLH” yang merupakan perguruan tinggi pertama di bidang teknik
lingkungan, pada tahun 1999 kehilangan pendirinya yang juga sebagai
Ketua STTL yang pertama, yaitu bapak Ir. KRT. Tjokrokusumo yang wafat
pada tanggal 11 September 1999 . Selanjutnya pada akhir tahun 1999
Yayasan Lingkungan Hidup melantik bapak Ir. Soetomo Poerodiprodjo
sebagai Ketua STTL “YLH” yang kedua sampai dengan tahun 2002.
Pada awal tahun 2003, dilakukan pemilihan Ketua dan menetapkan bapak
Prof. Dr. Ir. H. Djoko Marsono sebagai Ketua STTL “YLH”. Pada tahun 2003
tersebut selain dilantiknya Ketua baru, juga dilakukan suatu terobosan
baru, yaitu diperluasnya keanggotaan Senat STTL “YLH”. Selain
dosen-dosen yang memang memenuhi kriteria sebagai anggota Senat,
keanggotaan Senat ditambah dengan masing-masing seorang perwakilan dari
dosen, karyawan, mahasiswa dan juga seorang perwakilan dari alumni.
Mulai tahun 2003 itu juga, unsur Pimpinan di lingkungan STTL “YLH”
bertambah menyusul ditetapkannya Pembantu Ketua IV, yang tugasnya
membantu Ketua dalam pelaksanaan kegiatan pengkajian dan penerapan
teknik lingkungan, kerjasama dan penerbitan jurnal.
Berbagai terobosan baru telah dirintis, yang kesemua itu dimaksudkan
untuk mengantisipasi tuntutan perkembangan dunia pendidikan dan
menghadapi persaingan global di dalam rangka menuju institusi pendidikan
yang lebih mumpuni.
Salah satu terobosan tersebut adalah rencana pembentukan
program/jurusan baru yang sudah dipersiapkan sejak tahun 2004, dan
berkas pengajuan pembentukan program/jurusan baru telah dikirimkan ke
Depdiknas; selanjutnya tinggal menunggu turunnya SK Izin
Penyelenggaraan. Program/jurusan yang dimaksud adalah Program S-2
(Program Magister Ilmu Lingkungan) dan jurusan baru pada S-1 (Teknik
Konservasi Lingkungan dan Teknik Kesehatan Lingkungan).
Di bidang keakademikan khususnya kurikulum, pada tahun akademik
2003/2004 mulai diberlakukan kurikulum baru yaitu Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) untuk menggantikan kurikulum lama (Kurikulum Nasional)
yang sudah berjalan sejak tahun 1996. Untuk menunjang kegiatan proses
pembelajaran pada kurikulum baru ini, telah dirintis berdirinya
laboratorium komputer pada awal tahun 2004. Selanjutnya berturut-turut
penambahan laboratorium bahasa, penyempurnaan sarana dan pra sarana
serta gedung laboratorium; yang semua itu untuk melengkapi sarana
penunjang proses pembelajaran.
Untuk mendukung proses belajar mengajar sekaligus meningkatkan
kualitas program studi dan kredibilitas STTL “YLH” dalam pembangunan
sektor pendidikan, STTL “YLH” menjalin kerjasama dengan institusi lain,
baik institusi pendidikan, Pemerintah maupun swasta. Adapun bentuk atau
bidang kerjasamanya adalah bidang pendidikan, penelitian dan bentuk
kerjasama yang lain.
Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan “YLH” mempunyai 2 (dua) Kampus
yaitu : Kampus I : terletak di jalan Janti KM 4 Gedongkuning Yogyakarta
Kampus II : terletak di Winong, Tinalan, Kotagede, Yogyakarta Kampus I
yang menempati areal tanah seluas ± 2.790 m 2 , dipergunakan untuk
kegiatan/ruang kuliah, ruang pimpinan, ruang dosen, kegiatan
administrasi, perpustakaan, pusat komputer, ruang sidang/pertemuan,
ruang kemahasiswaan, musholla dan sebagainya. Sedang Kampus II berdiri
di atas tanah seluas ± 1.358 m 2 , digunakan untuk ruang kuliah, ruang
dosen, ruang seminar/pendadaran, laboratorium teknologi lingkungan,
laboratorium bahasa, laboratorium komputer dan gambar serta lapangan
olahraga.
Untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antar ruang, di
setiap ruang dilengkapi dengan earphone. Komputerisasi telah dijalankan
untuk administrasi akademik, administrasi keuangan, perpustakaan serta
pelayanan skripsi dan kerja praktik (PSKP). Untuk meningkatkan kemampuan
bahasa asing (bahasa Inggris), STTL “YLH” telah dilengkapi dengan
laboratorium bahasa yang merupakan sumbangan dari Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi.
Pengabdian Pada Masyarakat yang merupakan dharma ketiga dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas
dalam rangka kontribusi Perguruan Tinggi terhadap masyarakat yang
bersifat konkret dan langsung dapat dirasakan manfaatnya.
Bentuk Pengabdian Pada Masyarakat bagi tenaga pengajar STTL “YLH”
bermacam-macam; dapat berupa penyuluhan, seminar, peragaan, auditing
maupun penerangan melalui media massa . Sedangkan pelaksanaannya ada
yang secara mandiri maupun secara kelompok, sedangkan sumber dana beaya
sendiri, dari Yayasan, Kopertis Wilayah V atau sumber yang lain.
Dengan aktivitas Pengabdian Pada Masyarakat ini diharapkan adanya
umpan balik ke Perguruan Tinggi, yang akan digunakan sebagai bahan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.
Tahun 2006 ini satu kelompok dosen telah berhasil mendapatkan dana
untuk pengabdian pada masyarakat dari DIKTI dan beberapa dosen juga
mendapatkan dana dari Kopertis Wilayah V.
PENELITIAN Sebagai perguruan tinggi, STTL “YLH” selalu mendorong
tenaga pengajarnya untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu
Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.
Kegiatan penelitian yang merupakan dharma kedua dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi, mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian tentunya tidak
hanya semata-mata untuk hal yang dapat dimanfaatkan dan diterapkan
secara langsung oleh masyarakat, tetapi juga penelitian-penelitian yang
sifatnya untuk proyeksi masa depan.
Dalam melakukan kegiatan penelitian ini, tenaga pengajar STTL “YLH”
ada yang secara mandiri maupun secara kelompok. Sedangkan sumber dananya
ada yang beaya sendiri, dari Yayasan Lingkungan Hidup, Pemerintah lewat
Kopertis Wilayah V atau DIKTI dan sumber-sumber dana yang lain.
Hasil-hasil penelitian dari tenaga pengajar STTL “YLH” ini sebagian
dipublikasikan dan sebagian sebagai referensi yang diarsip di
perpustakaan.
Tahun 2006 ini beberapa kelompok dosen berhasil menunjukkan
prestasinya, yaitu telah berhasil mendapatkan dana penelitian dari DIKTI
untuk kategori “Penelitian Dasar” dua kolompok, “Penelitian Dosen Muda”
tiga kelompok dan satu kelompok “Penelitian Studi Kajian Wanita”, juga
beberapa dosen baik secara mandiri maupun kelompok mendapatkan dana
penelitian dari Kopertis Wilayah V.
Selain megadakan penelitian, tenaga pengajar STTL “YLH” juga
melakukan kegiatan-kegiatan penulisan karya ilmiah, baik yang
dipublikasikan, diseminarkan maupun didiskusikan.
Komentar
Posting Komentar